Perlu diketahui bahwa penyakit asam lambung bukan hanya Maag, tetapi ada juga penyakit asam lambung lainnya bernama Gerd. Lantas apa itu Gerd? Maka dari itu dalam kesempatan kali ini akan coba membahas tentang definisi, penyebab dan cara mengatasi mual akibat Gerd.
Defenisi Gerd
Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi dimana asam lambung naik hingga ke kerongkongan yang disebabkan oleh oleh otot tenggorokan yang tidak berfungsi baik dan melukai kerongkongan.
Penyebab Gerd
Adapun penyebab Gerd adalah sebagai berikut:
- Mengonsumsi makanan yang pedas berminyak, mengandung kandungan gula yang tinggi dan bawah pengawet yang akan memicu fluktuasi asam lambung semakin meningkat.
- Minum minuman yang mengandung kaferin dan alkohol tinggi.
- Kebiasaan langsung tidur atau berbaring setelah makan tanpa ada jeda waktu terlebih dahulu selama 30 menit.
- Waktu istirahat atau tidur yang tidak teratur (kurang dari 7-8 jam sehari) sehinga dapat mempengaruhi hormon yang tidak seimbang serta memicu fluktuasi asam lamung meningkat.
- Jarang mengonsumsi sayur dan buah sehingga kekurangan nutrisi alami.
Tanda atau Gejala Gerd
Berikut beberapa tanda atau gejala Gerd yang harus diketahui:
- Sering merasa sakit di bagian ulu hati terutama ketika telat makan atau setelah makan.
- Sering bersendawa
- Dada sering terasa panas sehingga membuat sesak terutama ketika telat makan atau setelah makan.
- Perut sering terasa kembung
- Terasa mual bahkan hingga mau muntah saat telat makan atau setelah makan.
Cara Mengatasi Mual Akibat Gerd
Untuk mengatasi mual akibat Gerd, anda bisa coba menggunakan Metoclopramide. Metoclopramide merupakan obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah akibat penyakit asam lambung, efek samping dari prosedur bedah, radioterapi, atau kemoterapi.
Obat yang termasuk golongan antiemetik ini bekerja dengan cara mempercepat pengosongan lambung, sehingga dapat mengurangi rasa mual serta mencegah muntah. Namun, obat yang satu ini tidak boleh digunakan dalam jangka waktu panjang dan hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Metoclopramide
Berikut dosis metoclopramide berdasarkan tujuan, bentuk sediaan obat, dan usia pasien:
Tujuan : Mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterapi
Bentuk : Obat minum (tablet, kaplet, atau sirop)
- Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal 30 mg per hari. Durasi pengobatan maksimal 5 hari.
- Anak-anak : 0,1-0,15 mg/kgBB, 3 kali sehari. Durasi pengobatan maksimal 5 hari.
Tujuan : Mengobati GERD
Bentuk : Obat minum
- Dewasa : 10-15 mg, 4 kali sehari. Dosis maksimal 60 mg per hari. Durasi pengobatan maksimal 3 bulan.
Tujuan : Mengobati diabetic gastric stasis
Bentuk : Obat minum
- Dewasa : 10 mg, 30 menit sebelum makan dan saat akan tidur. Dosis maksimal 40 mg per hari. Durasi pengobatan selama 2-8 minggu.
Tujuan : Pengobatan sebelum pemeriksaan radiologi pada saluran pencernaan atas
Bentuk : Obat minum
- Dewasa : 10 atau 20 mg, dosis tunggal, diberikan pada saluran pencernaan atas.
Interaksi Metoclopramide Dengan Obat Lain
Ada sejumlah interaksi yang bisa terjadi saat menggunakan metoclopramide bersama dengan obat-obatan lainnya:
- Dapat meningkatkan efek kantuk jika digunakan bersama obat penenang.
- Memperpanjang efek pelemas otot dari obat suxamethonium dan mivacurium.
- Dapat meningkatkan risiko terjadinya tardive dyskinesia jika digunakan bersama obat antipsikotik.
- Meningkatkan risiko sinndrom serotin apabila digunakan bersama obat antidepresan golongan SSRI.
- Dapat meningkatkan efektivitas ciclosporin.