Trans Siberia merupakan jalur kereta terpanjang di dunia. Gimana ya rasanya kalau naik kereta di jalur ini saat musim salju? Jalur kereta Trans Siberia menghubungkan Moskwa, Eropa Rusia dengan provinsi- provinsi Timur Jauh Rusia, Mongolia dan Jepang. Beberapa waktu lalu, seorang traveler asal Indonesia yang kini tinggal di Tokyo berkesempatan untuk naik kereta di jalur Trans Siberia. Uniknya, traveler ini memilih naik kereta di jalur trans Siberia saat musim salju!
Awalnya banyak yang bertanya kepada traveler bernama Dania Wie ini, mengapa dia bersama kakaknya memilih musim salju saat menjelajahi Trans Siberia. Padahal saat musim salju, selain pemandangannya kurang menarik karena hanya berupa tumpukan salju, udaranya pun sangat dingin. Saking dinginnya traveler tidak akan bisa mandi berhari-hari selama berada di sana! “Orang-orang ya ada aja lah pasti yg nanya ‘yakin ke sana pas winter? Dingin banget loh! Edan ngapain lama2 di kereta? Mahal2 cuma di kereta doang? Nggak bisa mandi ih! Tar winter ga bisa liat apa2 juga’ dan banyak komentar2 lainnya. Tp aku pikir ah kalau aku traveling sama kakak aku mah hidup di gerbong kaya bunker selama seminggu juga asik2 aja,” kata Dania saat dihubungi detikcom.
Nyatanya, setelah melakukan perjalanan saat winter, Dania pun mengaku excited. Naik kereta di jalur trans siberia adalah keinginannya dan kakaknya sejak lama, dia sangat menikmati perjalanannya. Bahkan Dania tidak merasakan winter saat di dalam kereta. “Winter naik trans siberia nggak berasa winter, karena di keretanya anget banget. Kita bisa cuma pakai t-shirt sama celana pendek. Aku kemana-mana cuma pakai kain bali,” kata Dania. Karena traveling bukan saat peak season, tak banyak traveling yang terlihat. Suasana kereta sepi, malah Dania mengaku dalam satu gerbong sempat hanya berdua dengan kakaknya, serasa gerbong milik berdua. “Winter bukan peak season sih jd ga banyak traveler. Kebanyakan orang lokal. Setengah perjalanan dari Irkurtsk ke Vladivostok malah cuma kami berdua aja itu segerbongnya,” kata Dania.
Tahun baru di musim salju menjadi pilihan Dania dan kakaknya. Walau hanya lihat letupan kembang api dari kejauhan dan sempat uring-uringan karena tidak keramas selama 4 hari, dia merasakan hal yang berbeda dari perjalanan lainnya. Hidup tanpa internet! “Pengalaman indahnya adalah hidup tanpa ketergantungan ama internet setiap hari karena emang susah sinyal. Ternyata hidup di kereta itu ga susah sama sekali,” kata Dania.
Sepanjang perjalanan, pemandangan yang Dania lihat adalah salju lapang, sungai-sungai beku dan kota-kota industri yang tertutup salju. Dia juga menemukan spot-spot indah di daerah bukit-bukit, namun hanya di tempat-tempat tertentu. “Emang kami mau pergi di period yang paling ga populer. There’s no such thing as a perfect timing for traveling si menurut aku. Setiap saat juga bisa jadi istimewa kalo kitanya bisa appreciate every little thing surrounds us,” kata Dania.
Buat traveler yang tertarik naik kereta jalur trans siberia saat winter sepertinya, Dania menyarankan untuk membawa pakaian yang nyaman seperti kaos, celana pendek dan sendal jepit. Walau winter, namun keadaan dalam kereta sangat hangat bahkan cenderung gerah. Bagaimana, traveler tertarik mengikuti perjalanan unik ini?