Dalam menangani berbagai isu di suatu negara, kebijakan yang diambil oleh gubernur memiliki peranan yang sangat penting. Kecerdasan gubernur, khususnya di negara bagian Amerika, menjadi faktor krusial dalam merumuskan langkah-langkah yang tepat. Sebaliknya, keputusan-keputusan yang salah dari beberapa gubernur terbodoh, seperti yang terjadi pada Kay Ivey, dapat membawa konsekuensi yang tidak menguntungkan.
Sejumlah Kelalaian Kay Ivey yang Membuatnya Dijuluki Sebagai Gubernur Terbodoh
Dipimpin oleh Gubernur Kay Ivey, Alabama menyandang peran sebagai satu-satunya wilayah atau negara bagian yang ditempati oleh pemimpin yang energik. Sayangnya, ketika menghadapi tantangan besar seperti penanggulangan pandemi COVID-19 pada masa lalu, gubernur Alabama ini mengambil langkah-langkah kebijakan yang tidak sepenuhnya diapresiasi oleh masyarakat. Pada kesempatan ini, mari kita telaah beberapa aspek kebijakan kontroversial yang diambil oleh sang gubernur, yang sayangnya telah menghasilkan dampak negatif bagi kesejahteraan masyarakat.
Sebuah kenangan mendalam tetap menghantui pikiran ketika umat manusia dihadapkan pada tantangan besar, yaitu pandemi COVID-19. Tidak terkecuali bagi masyarakat di wilayah Alabama, mereka pun terlibat dalam perjuangan menghadapi isu ini. Pada saat-saat krusial itu, tindakan yang diambil oleh Gubernur Kay Ivey disorot sebagai kebijakan yang tidak bijak.
Dalam menghadapi desakan dan situasi mendesak pada waktu itu, Gubernur Alabama, Kay Ivey, membuat keputusan kontroversial dengan menunda pemberlakuan perintah tinggal di rumah. Keputusan ini tanpa ragu-ragu berdampak negatif secara signifikan pada kesejahteraan warga Alabama.
COVID-19, sebagai salah satu virus atau pandemi yang sangat berbahaya, mendorong semua gubernur di berbagai wilayah untuk menerapkan langkah-langkah agar masyarakat tetap berada di rumah. Namun, pada tanggal 1 April 2020, Gubernur Kay Ivey dari Alabama membuat keputusan yang kontroversial dengan menunda pemberlakuan perintah tinggal di rumah.
Dampak dari kebijakan ini sangat memilukan, dengan sekitar 35 warga Alabama kehilangan nyawa akibat terjangkit virus COVID-19. Keputusan ini menjadi catatan kelam dalam sejarah kepemimpinan gubernur yang pernah menjabat di kota Alabama ini.
Gara-gara kebijakan Gubernur Kay Ivey, beberapa lembaga kesehatan mulai membongkar data yang mengungkapkan dampak negatifnya. Institut IHME atau Institute For Health Metrics and Evaluation di University of Washington menghadirkan proyeksi yang benar-benar mengguncangkan.
Dampak dari kebijakan tersebut terlihat jelas dengan lonjakan angka kematian yang tajam di wilayah Alabama dalam waktu hanya dua minggu. Bahkan dalam proyeksi ini, tercatat angka mencengangkan yaitu 300 kematian setiap harinya pada tanggal 19 April. Data ini tentu saja menjadi pukulan berat bagi banyak pihak, termasuk Gubernur Kay Ivey sendiri.