Lockdown: Apakah Solusi Tepat Mengatasi Covid-19

Semakin bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia, beberapa daerah menerapkan aturan ketat yang disebut dengan istilah lockdown. Ya, Langkah ini memang bisa dianggap paling efektif guna menekan jumlah kasus Covid-19. Lalu, apa dan bagaimana aturan ini sebenarnya?

Apa Itu Lockdown?

Lockdown dapat diartikan sebagai satu upaya untuk mengendalikan penyebaran infeksi, khususnya virus Corona di masa pandemic ini. Aturan ini mengharuskan suatu wilayah untuk menutup akses masuk & keluar sepenuhnya. Di wilayah lockdown, masyarakat tak bisa lagi keluar rumah & berkumpul. Transportasi & kegiatan perkantoran, ibadah, maupun sekolah juga dinonaktifkan. Meski begitu, aturan ini sebenarnya belum disepakati secara global. Pasalnya, penerapan aturan ini berbeda dari satu negara atau wilayah dengan negara atau wilayah lain.

Sebagai contoh, Wuhan (Tiongkok) menerapkan lockdown total. Selama diterapkan aturan ini, semua warga di kota itu dilarang keluar rumah. Area public termasuk pasar dan mall juga ditutup. Berbeda dengan Spanyol & Italia, kebijakan di sana masih memperbolehkan warganya keluar rumah, namun hanya untuk belanja kebutuhan pokok & membeli obat-obatan.

Apakah Lockdown Efektif untuk Mencegah Penyebaran Covid-19?

Awal tahun 2020 silam, pemerintah Tiongkok menerapkan aturan lockdown di 20 provinsi. Wuhan adalah salah satunya. Kurang lebih 2 bulan sesudah lockdown, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengumumkan tidak ada laporan kasus Covid-19 baru di Wuhan. Artinya, lockdown cukup efektif untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Namun, aturan ini belum tentu efektif jika diberlakukan di negara lain dan masih harus dikaji lebih lanjut.

Italia adalah contohnya. Setelah menerapkan lockdown kurang lebih 2 bulan pada 2020 silam, peningkatan kasus Covid-19 masih saja terjadi. Jadi, bisa ditarik kesimpulan kalau efektivitas lockdown untuk mencegah persebaran Covid-19 di masa pandemic ini belum bisa dipastikan. Mengacu pada data di atas, lockdown total adalah aturan yang paling efektif. Namun, hal ini juga Kembali lagi pada ketaatan masyarakat dalam mengikuti aturan yang diberlakukan.

Perbedaan Lockdown, Karantina Wilayah & Darurat Sipil

Untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19, pemerintah Indonesia tidak memakai istilah lockdown. Namun, muncul istilah karantina wilayah, darurat sipil, PSBB hingga yang terbaru PPKM. Lalu, apa perpedaannya?

  •      Karantina wilayah

Berdasarkan skalanya, ada 4 jenis karantina: karantina rumah, karantina RS, karantina wilayah & PSBB. Jika karantina wilayah diberlakukan pada suatu wilayah, masyarakat yang ada di wilayah itu tidak diizinkan keluar wilayahnya. Begitu juga masyarakat dari luar tidak boleh memasuki wilayah yang dikarantina itu.

Ketika karantina wilayah diberlakukan, kebutuhan hidup orang & ternak di wilayah tersebut ditanggung pemerintah. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah Indonesia juga sudah meghimbau semua lapisan masyarakat untuk melakukan physical distancing.

  •      Darurat Sipil

Menurut Undang-undang, darurat sipil merupakan status Ketika keamanan/ketertiban hukum di suatu wilayah terancam oleh bencana, kerusuhan, atau pemberontakan. Pada kasus ini, pemerintah memberlakukan opsi ini karena adanya wabah virus Corona yang melanda dunia, termasuk Indonesia.

Dampak Lockdown bagi Masyarakat

Secara teori, lockdown akan menurunkan penyebaran Covid-19 dengan signifikan karena mobilitas penduduk dibatasi ketat. Tapi, ada beberapa dampak yang mungkin dirasakan masyarakat, yaitu:

  •      Dampak Psikologis

Diberlakukannya aturan ini jelas menyebabkan resiko ketakutan, kesepian, dan kecemasan pada masyarakat. Jika berlarut-larut, hal ini bisa memicu gangguan mental. Beberapa penelitian menyebutkan, pembatasan fisik dalam bentuk apapun bisa meningkatkan resiko masalah psikologis seperti kesepian, rasa takut, kecemasan, dan stress.

Jika terjadi, daya tahan tubuh masyarakat akan menurun dan justru menjadi rentan sakit. Jika tidak ditangani dengan tepat, cemas atau stress bisa menyebabkan masalah Kesehatan mental lebih serius seperti depresi.

  •      Dampak Ekonomi

Kebijakan ini secara langsung akan berdampak pada perekonomian masyarakat & negara. Banyak warga yang tidak bisa mencari nafkah di luar akibat kebijakan lockdown. Itulah kenapa pemerintah Indonesia belum pernah memutuskan untuk menerapkan kebijakan ini mengingat dampak ekonominya akan sangat besar. Sebagai gantinya, Indonesia menerapkan PSBB dan terakhir PPKM sebagai upaya membatasi interaksi masyarakat.

Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk sering-sering mencuci tangan, selalu mamakai masker saat keluar rumah, mengkonsumsi makanan bergizi, dan menghindari kerumunan. Untuk masyarakat yang terjangkit Covid-19, diwajibkan melakukan isolasi mandiri jika gejalanya tidak berbahaya. Jika timbul gejala berbahaya, maka harus dirawat di rumah sakit.

Mencegah Covid-19 Dimulai dari Diri Sendiri

Apapun kebijakan yang diambil pemerintah, aturan itu tidak akan efektif jika masyarakat tidak menaati dengan benar. Sekarang, mari kita mulai dari diri sendiri untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Kita bisa mulai dari hal-hal kecil seperti memakai masker Ketika keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun & air mengalir, menjaga jarak dengan menghindari kerumunan, dan menerapkan pola hidup sehat.

Namun, itu saja tidak cukup. Kita butuh udara segar dan bersih untuk bernapas. Selain menghindari merokok, dan selalu membersihkan ruangan dari debu juga penting. Sayangnya, polutan udara tidak hanya itu dan masih ada virus, bakteri, dll. Di sini, kita butuh alat yang bisa menetralisir udara di dalam ruangan. Beruntung, ada Drew Air Purifier.

Ini adalah produk yang dapat membantu mempertahankan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik meski ventilasinya kurang bagus. Tentu saja, hal ini dapat memberikan efek udara sehat & segar pada keluarga tercinta. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem teknologi yang bisa membunuh bakteri, kuman, dan virus yang berbahaya dan melemahkan daya tahan tubuh kita.

Drew Pure Air Purifier hadir dalam 3 varian dengan harga yang berbeda-beda. Drew Pure 1 Air Purifier dibanderol dengan harga 1,8 jutaan rupiah. Untuk Drew Pure 3 Air Purifier, harganya kurang lebih 2,1 jutaan rupiah. Satu lagi, ada Drew Pure 5 Air Purifier yang dijual dengan harga mencapai 2,8 jutaan rupiah.

Drew Air Purifier memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya adalah bentuknya yang compact yang membuatnya tampak keren. Ada 2 pilihan warna yaitu putih dan abu-abu. Karena ringan, Air Purifier ini juga mudah dibawa-bawa.

Selain itu, filternya juga hadir dengan sistem HEPA HIS 13 yang bisa membersihkan 99.9 persen partikel udara. Kita juga tak perlu membersihkannya setiap hari. Lalu, produk ini juga dilengkapi dengan UV Sterilizer yang bisa membunuh virus dengan mematikan DNA virus itu dan menonaktifkannya. Udara pun jadi segar & sehat. Satu lagi, alat ini juga dilengkapi dengan lampu tidur. Sinarnya di bagian pinggir bisa menjadi lampu tidur yang membuat kalian lebih rileks. Kalian pun bisa tidur dengan nyenyak karena udara bebas virus.

Meski pemerintah kita tak menerapkan aturan lockdown seperti Tiongkok yang sukses menekan penyebaran Covid-19, kita masih bisa menjaga diri agar tidak terpapar covid-19. Selain 3M yang dianjurkan pemerintah, menggunakan Drew Air Purifier juga bisa jadi salah satu upaya untuk meminimalisir terjangkit virus.